Seorang teman (AS), perjaka cukup gagah, tinggal di sebuah kota wilayah
Jawa Tengah / DIY. Sehari-hari berpenampilan Full Macho : kacamata
hitam, jaket kulit hitam, sepatu kulit hitam, celana jin’s terbaik, dan
tunggangan motor terbaik pula di masanya !
Satu saat AS
berhasil masuk di suatu kantor dinas di kota tempat tinggalnya. Sampai suatu
waktu, sang pejabat pimpinan kantor tersebut meninggal karena sirosis (kanker
hati), setelah hartanya terkuras habis untuk pengobatannya.
Di lokasi
pemakaman, AS mencukupkan diri melihat dan mengikuti prosesi pemakaman dari
luar pagar makam saja. Tapi manakala Pak Kaum sebagai orang terakhir
yang meninggalkan makam sang pejabat, telah melangkah beberapa langkah
meninggalkan makam, tiba-tiba saja “Kasyaf”
(pintu pembatas alam syahadah/nyata dan alam ghaib) terbuka bagi AS.
Wajahnya tegang, tubuhnya terguncang, nafasnya turun naik cepat tidak beraturan
! AS mendekap kuat kayu pagar makam agar tubuhnya tidak terjatuh ! Dan ketika
AS merasa agak tenang, segera AS cepat-cepat pulang ke kost, tidak balik
kantor. Sampai di kost pun, AS segera parkir motor dan langsung cepat-cepat
masuk kamar kost, tidak menghiraukan panggilan teman-teman kostnya !
Beberapa lama
setelah AS merasa tenang, barulah AS keluar dari kamar kostnya dan menemui
teman-temannya. AS kemudian mengisahkan pengalaman dan kejadian yang dialaminya
di makam :
“Manakala dibukakan Kasyaf
(Dinding batas alam nyata dan alam ghaib) waktu saya di makam, maka tiba-tiba
terdengarlah bermacam-macam suara dari sekitar lokasi makam itu. Ada suara
jeritan, tangisan, rintihan; ada pula suara orang-orang bercengkrama dan
tertawa. Dan kemudian terdengarlah suara jeritan yang sangat dahsyat, tak bisa
di tirukan! Suara jeritan gabungan dari antara rasa takut yang luar biasa dan
rasa sakit yang luar biasa pula ! dan suara itu berasal dari makam baru sang
pejabat ! Hampir tubuh saya jatuh di makam tadi, karena jiwa saya terguncang
akibat mendengar apa yang saya dengar, yang orang-orang lain tidak
mendengarnya. Tapi akhirnya saya jadi sangat bersyukur dan sadar, itulah Cara
Allah mengingatkan saya, bahwa kehebatan dan kejayaan dunia sebagaimana
dimiliki Bapak pejabat, sama sekali tak berguna di alam kubur dan alam akhirat
! itu cara Allah mengingtkan saya, agar tidak kemlinthi lagi!
Sejak saat
itu AS telah berubah 1800, dari Full Macho menjadi Full
Bersahaja ! Dan sekarang AS hidup bahagia bersama istri dan dua putrinya.
Tiap sore hari bersama istri tercinta mengajar latihan baca Qur’an IQRO
di rumahnya !”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar