Selasa, 29 April 2014

REHAT 0058 BSM

Pukul 20.15 WIB, Kampret baru masuk halaman rumah dengan Si pitung BMW nya, yang sejak pagi kabarnya pergi ke Klaten, ke rumah pamannya. Tak lupa Kampret beli gorengan untuk bekal cangkriman nanti.
Setelah mandi dan sebagainya, Kampret ke teras rumah, mengajak maz Blangkon cangkriman.
    Maz Blangkon  
:
Wis seger, Pret ?”
    Kampret            
:
“Alhamdulillah, suuegerr… plong, maz ! Daki, debu, kêsêl… ilang kabeh !”
    Maz Blangkon
:
“Seharian tadi kamu dari pamanmu to, Pret ? Bagaimana kabarnya?”
    Kampret
:
Ya maz, Paklik Joko baik-baik saja. Hanya dia tadi mengeluh, bahwa badannya mulai terasa cepat lelah, mudah ngantuk, mudah mumet, tangan suka gemetar, nyeri sendi, dan mudah pula tertular penyakit. Jika temannya flu, maka dia akan cepat ikut-ikutan jadi flu juga. Padahal usianya dia dengan saya itu tidak terlalu jauh, maz. Saya 32 tahun, sedang Paklik Joko 35 tahun. Dulu waktu kecil kami bermain bersama. Nah, tadi sebelum saya pulang, Paklik Joko sempat pesan untuk carikan jalan keluar terkait masalah kesehatannya itu. Begitu maz ceritane ! Bagaimana maz, bisa membantu memberi pandangan, atau bahkan jalan keluar?”
     Maz Blangkon
:
“Ok, begitu ya. Begini Pret, kemunduran tubuh manusia secara umum mulai terjadi pada usia 35 tahun. Hanya tingkat kecepatan kemunduran orang beda-beda. Orang-orang yang relatif baik menjaga olah raganya serta pola hidup dan pola makannya, maka Insya Allah relatif awet muda. Nah, itulah sebabnya IDI (Ikatan Dokter Indonesia) menghimbau pada usia 35 tahun mulailah bersahabat dengan dokter. Dan tentang Paklik Joko, Insya Allah sejauh yang saya fahami, beliau perlu 3 langkah simultan, Pret :
(1)  Perlu detoksifikasi, mengeluarkan toksik / racun dan segala sampah tubuh.
(2)  Perbaikan organ-organ yang mulai lemah dan regenerasi sel-sel tubuh secara efektif.
(3)  Penselarasan kerja sama antar organ-organ tubuh yang didukung basis energi yang kuat dan aman, serta zat yang memiliki kandungan sangat lengkap”.
     Kampret
:
“Oce, maz ! Tapi produk yang dipakai apa maz, yang alami gitu !”
     Maz Blangkon
:
“Untuk masalah kayak Paklik Joko, itu butuh penanganan agak lama Pret, karena yang dibereskan adalah totalitas kondisi tubuh. Sifatnyapun harus yang alami, dan relatif murah serta mudah. Sebaiknya Paklik Joko rutin konsumsi BSM, Pret !”
     Kampret
:
“Apa itu BSM, Maz ?”
     Maz Blangkon
:
“BSM adalah panduan luar biasa : BIOSYAFA – SPIRULINA – MADU.
Biosyafa, adalah probiotik yang mampu melakukan pembersihan dan perbaikan sampai dengan tingkat sel dan DNA.
Spirulina, adalah suplemen hebat yang berasal dari Algae (Ganggang) yang menurut riset ahli-ahli WHO dinyatakan sebagai suplemen (makanan tambahan) dengan kandungan zat yang paling kaya di planet Bumi ini.
Madu Asli, adalah minuman terbaik dunia, multi zat, multi energi dan multi khasiat. Manisnya madu bersifat glukomik rendah, jadi relatif aman bagi diabet. Madu sendiri dalam BSM bersifat sebagai Prebiotik (makanan probiotik) dan memberi basis energi yang bagus bagi si penderita.
      Kampret
:
“Lha terus belinya BSM itu dimana maz ?”
      Maz Blangkon
:
“Tanya saja pada Pakde Google…, tuh kamu bisa dilihat di blog madu An-Nahl…, tuh tepatnya di >>> www.maduasliannahl.blogspot.com >>> lalu buka di Entry RESEP MADU (Paduan Resep Probiotik dan Prebiotik). Jika butuh biosyafa dan madu, tinggal kontak pada nomer yang di tunjuk. Sedang untuk spirulina, kamu bisa beli di teman saya Pret. Dalam release penjelasan tertulisnya, dia sampaikan agar cukup Hubungi (SMS) dan sebutkan NAMA / ALAMAT, serta butuh berapa botol. Ini nomernya Pret : 0822 2508 8139 / 0857 2926 5159. Nanti beliaunya akan segera membalas singkat tentang harga dan nomer rekening transfer”.
      Kampret
:
“Terima kasih maz… kamsia maz. Insya Allah segera saya tindaklanjuti dengan Paklik Joko”.
      Maz Blangkon
:
“Ya Pret. Semoga Paklik Joko nanti segera jadi segar badannya, dengan stamina yang terjaga. Amin”.
 

Ft :
-   Si pitung : motor Honda tahun 70-an yang dimodifikasi.
-  BMW : Bebek Merah Warnanya (biasa disematkan sebutan BMW pada motor-motor tua warna merah, khususnya yang alami modifikasi).
-   Wis seger (jawa) = sudah segar.
-   Paklik (jawa) : paman muda (adik ibu / adik bapak).

Senin, 28 April 2014

REHAT 0057 ANGKRINGAN (2)

Habis isya’ maz Blangkon dan Kampret meluncur ke salah satu Angkringan langganannya di sekitar halaman depan Puro Pakualaman. Sebetulnya ada banyak macam kuliner Rakyat di sini, angkringan adalah salah satunya. Kursi panjang depan angkringan sudah penuh orang, maka maz Blangkon dan Kampret segera bergabung dengan yang duduk lesehan saja.
Mereka berdua sudah kenal dengan sebagian yang duduk lesehan, karena sudah sering ketemu di tempat yang sama, sebagiannya lagi belum kenal. Tapi toh sudah jadi kebiasaan di angkringan, mereka pun langsung saling berkenalan. Ada yang mahasiswa, Pak Polisi, Pegawai kecamatan, abang becak, guru, wirausahawan, dan tentu saja maz Blangkon serta Kampret.
 Maz Blangkon  
:
“Libur tidak piket, Pak ?”
 Pak Polisi            
:
“Ya maz, Alhamdulillah. Ketemu njenengan lagi, nih !”
 Maz Blangkon
:
“Ya pak. sudah 2 mingguan tidak ke sini. Ini sudah kangen dengan kopi malam di sini. Oh ya, bagaimana pak persiapan POLRI untuk PilPres yang akan datang ?”
 Pak Polisi
:
“Semua latihan dan langkah standar, jajaran POLRI, dan semua fasilitas pendukung Insya Allah sudah siap, maz !”
 Mahasiswa
:
“Maaf maz Blangkon, kalo menurut maz, siapa yang paling layak mimpin negeri ini ?”
 Maz Blangkon
:
“Lha, kalau menurut rata-rata mahasiswa, bagaimana ?”
 Mahasiswa
:
“Secara umum terarah pada 2 sosok maz, yakni Prabowo dan Jokowi. Hanya saja keduanya ada plus minusnya, maz. Yang keberatan pada Prabowo, karena masih mengingat kasus Tim Mawar waktu beliau sebagai Danjen Kopassus. Sedang keberatan pada Jokowi lebih karena dia dianggap telah meninggalkan tanggung jawab dan sumpah jabatan selaku Gubernur DKI. Secara aturan main memang boleh nyapres, tapi dari sisi moralitas tanggung jawab, cukup banyak teman-teman Jakarta kurang bisa menerima. Oleh mereka, Jokowi dianggap lebih taat pada mbak Mega yang memintanya jadi Capres, daripada memenuhi sumpah jabatannya”.
 Abang Becak
:
“Wah, kalo saya akan pilih Jokowi 100 %. Dia orangnya merakyat, suka blusukan !”
 Pak Guru
:
“Kalo saya sebetulnya lebih berharap agar Pemilu legislatif menyatu sekalian dengan PilPres, sehingga bisa menghemat dana pemilu, waktu, fikiran dan energi rakyat serta Pemerintah. Dan andai masih bisa muncul, saya berharap pak YK atau Dahlan Iskan bisa jadi Capres. Langkahnya Riil, prestasinya riil, dan pengalamannya mengatasi banyak masalah juga riil !”.
 Pegawai     Kecamatan
:
“Kalo saya entah bagaimana, tetap merasa dekat dengan Jokowi”.
 Mahasiswa
:
“Kalo kami dari Mahasiswa, masih terus berusaha memetakan, siapa kira-kira yang terbaik untuk negeri ini. Pak Jokowi masih tetap kami petakan, termasuk perihal pencitraan begitu banyak orang dibelakangnya. Siapa saja mereka. Sejak Jokowi masih sebagai walikota Solo dan mau Pilkada DKI Jakarta, cukup banyak orang-orang Amerika yang memujinya sebagai walikota terbaik dunia. Padahal kita tahu, tak ada sarapan pagi yang gratis bagi orang Amerika. Tak ada pujian yang gratis bagi orang Amerika ! Nah, terhadap ini semua kami akan tetap memetakan, termasuk kepada sosok capres-capres lain yang akan muncul”.
 Kampret
:
“Maaf semuanya, kalo saya nanti mau tak coblos kabeh ! Silahkan, itu disebut GOLPUT atau apa. Lha wong yang paling penting bagi saya sekarang adalah kapan saya bisa kawin, punya istri, tidak kedinginan terus tiap malam !”
 Semuanya
:
“Wuaa…ha ha ha ha !”
 Maz Blangkon
:
“Nah, temen-temen …, barangkali inilah ‘demokrasi angkringan’! Semua bisa berbicara. Angkringan, memang sederhana, murah dan meriah; tapi di dalamnya kita bisa akrab berbicara dari hal yang ringan sampai dengan hal yang berat sekalipun”.
 Pak Polisi
:
“Betul maz, betul ! Oh ya, sekalian saya mohon diri ya. Monggo sedoyo !”
 Semuanya
:
Monggo… monggo !”

Semua yang duduk lesehan bangkit, bersiap pulang juga. Tapi pengunjung kloter berikutnya juga mulai masuk.

Ft :
-    Njenengan (jawa halus) = anda.
-    Tak coblos kabeh (jawa) = mau saya coblos semua.
-    Monggo sedoyo (jawa) = mari semuanya.