Senin, 28 April 2014

REHAT 0057 ANGKRINGAN (2)

Habis isya’ maz Blangkon dan Kampret meluncur ke salah satu Angkringan langganannya di sekitar halaman depan Puro Pakualaman. Sebetulnya ada banyak macam kuliner Rakyat di sini, angkringan adalah salah satunya. Kursi panjang depan angkringan sudah penuh orang, maka maz Blangkon dan Kampret segera bergabung dengan yang duduk lesehan saja.
Mereka berdua sudah kenal dengan sebagian yang duduk lesehan, karena sudah sering ketemu di tempat yang sama, sebagiannya lagi belum kenal. Tapi toh sudah jadi kebiasaan di angkringan, mereka pun langsung saling berkenalan. Ada yang mahasiswa, Pak Polisi, Pegawai kecamatan, abang becak, guru, wirausahawan, dan tentu saja maz Blangkon serta Kampret.
 Maz Blangkon  
:
“Libur tidak piket, Pak ?”
 Pak Polisi            
:
“Ya maz, Alhamdulillah. Ketemu njenengan lagi, nih !”
 Maz Blangkon
:
“Ya pak. sudah 2 mingguan tidak ke sini. Ini sudah kangen dengan kopi malam di sini. Oh ya, bagaimana pak persiapan POLRI untuk PilPres yang akan datang ?”
 Pak Polisi
:
“Semua latihan dan langkah standar, jajaran POLRI, dan semua fasilitas pendukung Insya Allah sudah siap, maz !”
 Mahasiswa
:
“Maaf maz Blangkon, kalo menurut maz, siapa yang paling layak mimpin negeri ini ?”
 Maz Blangkon
:
“Lha, kalau menurut rata-rata mahasiswa, bagaimana ?”
 Mahasiswa
:
“Secara umum terarah pada 2 sosok maz, yakni Prabowo dan Jokowi. Hanya saja keduanya ada plus minusnya, maz. Yang keberatan pada Prabowo, karena masih mengingat kasus Tim Mawar waktu beliau sebagai Danjen Kopassus. Sedang keberatan pada Jokowi lebih karena dia dianggap telah meninggalkan tanggung jawab dan sumpah jabatan selaku Gubernur DKI. Secara aturan main memang boleh nyapres, tapi dari sisi moralitas tanggung jawab, cukup banyak teman-teman Jakarta kurang bisa menerima. Oleh mereka, Jokowi dianggap lebih taat pada mbak Mega yang memintanya jadi Capres, daripada memenuhi sumpah jabatannya”.
 Abang Becak
:
“Wah, kalo saya akan pilih Jokowi 100 %. Dia orangnya merakyat, suka blusukan !”
 Pak Guru
:
“Kalo saya sebetulnya lebih berharap agar Pemilu legislatif menyatu sekalian dengan PilPres, sehingga bisa menghemat dana pemilu, waktu, fikiran dan energi rakyat serta Pemerintah. Dan andai masih bisa muncul, saya berharap pak YK atau Dahlan Iskan bisa jadi Capres. Langkahnya Riil, prestasinya riil, dan pengalamannya mengatasi banyak masalah juga riil !”.
 Pegawai     Kecamatan
:
“Kalo saya entah bagaimana, tetap merasa dekat dengan Jokowi”.
 Mahasiswa
:
“Kalo kami dari Mahasiswa, masih terus berusaha memetakan, siapa kira-kira yang terbaik untuk negeri ini. Pak Jokowi masih tetap kami petakan, termasuk perihal pencitraan begitu banyak orang dibelakangnya. Siapa saja mereka. Sejak Jokowi masih sebagai walikota Solo dan mau Pilkada DKI Jakarta, cukup banyak orang-orang Amerika yang memujinya sebagai walikota terbaik dunia. Padahal kita tahu, tak ada sarapan pagi yang gratis bagi orang Amerika. Tak ada pujian yang gratis bagi orang Amerika ! Nah, terhadap ini semua kami akan tetap memetakan, termasuk kepada sosok capres-capres lain yang akan muncul”.
 Kampret
:
“Maaf semuanya, kalo saya nanti mau tak coblos kabeh ! Silahkan, itu disebut GOLPUT atau apa. Lha wong yang paling penting bagi saya sekarang adalah kapan saya bisa kawin, punya istri, tidak kedinginan terus tiap malam !”
 Semuanya
:
“Wuaa…ha ha ha ha !”
 Maz Blangkon
:
“Nah, temen-temen …, barangkali inilah ‘demokrasi angkringan’! Semua bisa berbicara. Angkringan, memang sederhana, murah dan meriah; tapi di dalamnya kita bisa akrab berbicara dari hal yang ringan sampai dengan hal yang berat sekalipun”.
 Pak Polisi
:
“Betul maz, betul ! Oh ya, sekalian saya mohon diri ya. Monggo sedoyo !”
 Semuanya
:
Monggo… monggo !”

Semua yang duduk lesehan bangkit, bersiap pulang juga. Tapi pengunjung kloter berikutnya juga mulai masuk.

Ft :
-    Njenengan (jawa halus) = anda.
-    Tak coblos kabeh (jawa) = mau saya coblos semua.
-    Monggo sedoyo (jawa) = mari semuanya.

















































  

















































Tidak ada komentar:

Posting Komentar