Senin, 07 April 2014

REHAT 046 PEMILU... OH PEMILU ! WAKIL RAKYAT...OH WAKIL RAKYAT !

Kampret masuk halaman rumah dengan BMW (Bebek Merah Warnanya) milik maz Blangkon. Dicopotnya helm, lalu dicopot pula dua kapas seukuran kelereng dari telinga kiri kanannya.
Kampret          : “Waduh maz, tobat tenan, tadi kampanye di jalan-jalan, banyak sekali yang knalpot motornya dipotong…diblombong, dan terus-menerus dibleyer sepanjang jalan ! Segera saya lari ke minimarket terdekat cari kapas, dan segera saya tutup telingaku dengan kapas”.
Maz Blangkon : “Ya itulah Pret, yang oleh para politisi disebut sebagai bagian dari PESTA DEMOKRASI. Dan namanya Pesta Pret, ya pasti sering kali ada hura-huranya !
Kampret          : “Oce, maz Blangkon ! Oh ya maz, berapa banyak calon wakil rakyat yang bertempur pada pemilu 2014 ini ?”
Maz Blangkon : “Pemilu 2014 ini diikuti sekitar 200 ribu calon anggota DPR, DPRD Tingkat 1, DPRD Tingkat II & DPD, Pret. Nanti yang berhasil duduk di kursi yang tersedia ada sekitar 10 % nya Pret, tepatnya sejumlah 19.699 orang. 90 % nya nanti gagal, Pret. Semoga semua yang gagal bisa menerima dengan baik. Artinya sejak awal sudah punya mental SMSK… Siap Menang, Siap Kalah !
Kampret             : “Kok “semoga”, maz ?”
Maz Blangkon  : “Ya, semoga Pret ! Demokrasi kita itu demokrasi mahal, sangat mahal! menurut perhitungan lembaga yang berkompeten, ada dana 100 Triliun lebih dihambur-hamburkan”. Untuk kampanye Pemilu 2014 ini, Pret ! cukup banyak caleg yang menguras hartanya, dan sebagian lagi sampai ngutang. Manakala mereka ternyata tidak jadi anggota legislatif ataupun DPD, bisa jadi mereka stres, depresi, bahkan bunuh diri, atau jadi anggota OGB, Pret !
Kampret             : “Apa itu OGB, maz?”
Maz Blangkon : “Orang Gila Baru, Pret, He…He…He…! Bisa jadi nanti tiba-tiba kamu lihat ada orang hanya pakai kolor jalan-jalan di Malioboro ! Atau ada orang senyum sendiri… terus ketawa ketiwi di sepanjang jalan Thamrin Jakarta. Atau orang pidato terus-terusan tentang partai, sambil lari-lari di terminal Bungurasih Surabaya !”
Kampret            : “Kemungkinan bisa terjadi seperti itu ya maz ?”
Maz Blangkon : “Iya Pret. Dulu juga sudah pernah terjadi. Yang seperti itu karena mentalnya terbanting, Pret ! Sangat yakin sukses, ternyata gagal. Atau tiba-tiba merasa terpuruk karena jatuh miskin, bahkan sebagian lagi tiba-tiba merasa punya hutang banyak ! Itulah sebabnya Pret, cukup banyak Rumah Sakit siagakan “Bangsal Stres” Caleg !”
Kampret          : “Wahh, heboh juga ya maz ! Kalo begitu jan-janê, apa sistem   demokrasi itu yang terbaik, maz ?”
Maz Blangkon   : “Sebetulnya ada beberapa pilihan, Pret. Semua tergantung pada pemerintah & DPR, sistem perwakilan permusyawaratan apa yang dipilih. Tapi ternyata kemudian sistem demokrasi ini yang dipilih, Pret. Demokrasi ini sebetulnya dari konsep Barat”.
Kampret                : “Lha kok dipilih maz, apa demokrasi itu sangat hebat ?”
Maz Blangkon     : “Wah, ya tidak Pret, sebetulnya kekuarangannya juga cukup banyak. Beberapa diantaranya :
-      Demokrasi itu biasanya mahal.
-  Berlaku One man, One Vote, Pret ! Satu orang, satu suara. Resikonya disini, secara seorang Guru Besar sama dengan suara seorang pencopet ! suara seorang ulama atau cendekiawan, sama nilainya dengan suara seorang WTS”.
-  Sistem demokrasi berpeluang cukup besar terjadinya jual beli suara, Pret. Hal ini selain akan hancurkan mental bangsa, jadi pribadi yang mudah dibeli; juga berpotensi dudukkan orang kwalitas rendah jadi wakil rakyat, semata-mata karena punya banyak uang. Preman berdasi punya peluang untuk jadi wakil rakyat, Pret ! Istilah lainnya, ibaratnya sama dengan membeli kucing dalam karung.
  Berikutnya Pret, seringkali jika yang terpilih dari sistem demokrasi ternyata sosok atau kelompoknya tidak disukai Barat, tiba-tiba saja kemudian muncul rekayasa dan intrik-intrik yang di sponsori Barat untuk menggulingkan yang terpilih, atau mengulang lagi Pemilu, Pret. Jadi Barat sendiri dalam demokrasi sering berbuat STANDAR GANDA.
-  Terakhir Pret, sistem demokrasi yang dipadu dengan otonomi daerah, seringkali juga memunculkan Bupati atau Gubernur, seakan akan sebagai Raja Kecil di wilayahnya sendiri-sendiri. Jadi begitulah Pret gambarannya”.
  Kampret           : “Mungkin itu semua ya maz, yang sebabkan munculnya banyak korupsi, banyak salah urus dan sekian banyak masalah lain pada orang-orang DPR, DPRD maupun pemerintahan ?”
Maz Blangkon     : “sepenuhnya kita tidak tahu ya Pret, karena sering kali masalah itu kadang bersifat komplek. Hanya memang jika untuk jadi wakil rakyat atau ikut Pilkada, sudah habis banyak dana, maka banyak orang berusaha kembalikan uangnya. Sudah barang tentu yang paling berbahaya adalah bilamana pasal-pasal untuk kepentingan rakyat / masyarakat kemudian diperjualbelikan dengan pihak pemegang capital atau asing. Fenomena ini biasanya ditandai tidak adanya perkembangan kemajuan nasib rakyat. Terus terkurasnya sumber daya alam negeri, tanpa memberikan peningkatan kesejahteraan kepada masyarakat, dll”.
Kampret              : “Wah wah, sekarang saya jadi tambah jelas semua maz. Apa enaknya saya GOLPUT aja ya maz ?”
Maz Blangkon  : “Menggunakan hak pilih itu baik. Tapi jika mau GOLPUT, itu juga hakmu. Jika memilih, maka betul-betul pilihlah Pret orang-orang yang benar, dia beriman, jujur, amanah dan ringan hati memperjuangkan masyarakatnya. Perbanyaklah orang-orang baik di Senayan. Jangan nambah orang-orang dengan kwalitas tidak jelas di Senayan, maka akan jadi tidak jelas juga nasib bangsa ini. jangan sekali-kali suaramu dapat dibeli Pret, agar kamu tidak termasuk orang-orang murahan ! Perilakumu nanti akan diikuti anak cucumu!”
Kampret           :  “Oke maz, Siappp !!! Tapi terus terang kalo pas kampanye begini, saya itu paling suka goyang dangdut artis-artisnya maz…, atau dapat kesempatan omong-omong dengan SPG (Sales Profesional Girl) yang disewa para caleg, maz ! Lha, mereka itu semuanya cuantik cuantik jê, maz !”
Maz Blangkon    : “Wahh, kamu ini Prêt Prêt ! Makanya, cepet rabi to Pret, biar segera dapat Tombo Asmoro !”
   

       Ft :
-    Tobat tenan (jawa) = ampun betul (refleksi kejengkelan).
-    Diblombong (jawa) = knalpot motor dipotong sehingga suara jadi keras memekakkan telinga.
-    Diblayer (jawa) = terus-terusan pasang gas tinggi, sehingga suara motor / mobil jadi sangat keras.
-    Kolor (jawa) = celana pendek dengan pengait perut dari kolor.
-   Cêpêt rabi (jawa) = secepatnya nikah.
-    Tombo Asmoro (jawa) = obat cinta asmara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar