Senin, 28 April 2014

REHAT 0054 POLIGAMI & 3 IL (Bagian 2)

Sambil menikmati udara minggu pagi yang sejuk dan cerah, maz Blangkon mangajak Kampret bersama naik mobil kodok menuju Guwosari Pajangan Bantul untuk menikmati sarapan pagi Nasi Gurih Engkung Ayam Kampung.
Nampaknya di desa Guwosari ini pula nanti akan di bangun Kampus Terpadu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan memanfaatkan puluhan hektar tanah ! Dahsyat! Semoga saja nanti jadi Kampus Rakyat yang banyak membangun manfaat dan kemaslahatan umat, bangsa dan Negara ! Amin.
Menu yang masih hangat semua dan maknyus, sudah ada di hadapan maz Blangkon dan Kampret. Dan bau yang harum dan khas dari nasi gurih dan Engkung ayam kampung, bikin jakun Kampret mulai naik… turun ! 
    Maz Blangkon  
:
“Sudah Pret, ayo mulai saja. Lama nunggu kamu ngiler, malah bahaya nanti ! Tapi ingat, do’a dulu dan makan dengan tangan kanan !”
    Kampret            
:
Inggih… inggih… Muuaz Blangkon ! Eh maz, saya masih ingat terus dengan 3-IL nya lho ! Tapi tentang bagaimana istri lebih dari satu agar tetap rukun, itu bagaimana maz ?”
    Maz Blangkon
:
“Wahh, mulai maneh iki, Kampret ! Ok lah, Pret. Tapi sekali lagi diingat lho Pret, saya hanya ingin urun rembug saja. Saya bukan pakar, juga belum sebagai pelaku. Nah, begini Pret, agar istri-istrimu itu nanti rukun, Insya Allah rumusnya 5M, Pret !”
    Kampret
:
“Dulu 3-IL, sedang sekarang 5M. Opo maneh iki, maz ?
    Maz Blangkon
:
“Oke lah, Pret. 5M itu adalah :
Pertama, Mencari istri kedua, serahkan pada istri pertama. Begitu juga, istri ketiga, serahkanlah pada istri pertama dan kedua. Jika bisa begitu, maka Insya Allah sejak awal antar istri jadi saling faham dan akrab.
Kedua, Membiasakan antar istri saling memberi oleh-oleh dan salam. Jika kamu pergi dengan istri pertama, maka bawakan oleh-oleh untuk istri kedua dan ketiga. Begitu juga sebaliknya.
Ketiga, Membuatkan mereka masing-masing tempat tinggal sendiri. Wanita adalah Ratu, maka Ratu selalu ingin punya istana sendiri sesederhana apapun. Jangan mereka dikumpulkan dalam satu tempat tinggal.
Keempat, Memberdayakan keluarga masing-masing istri yang butuh bantuan (untuk kerja, dll).
Kelima, Mengumpulkan mereka semua istri pada momen-momen yang tepat di tempat yang sama untuk saling akrab bertemu dan sharing-sharing ! Nah, begitulah kira-kira Pret menurut pendapatku.
    Kampret
:
“Oce, maz Blangkon. Siip ! Tahap 1, saya mau cari istri pertama dulu maz. Jadi untuk sementara, biarkan saya bermimpi punya istri pertama dulu…! Setelah itu bermimpi untuk punya istri kedua dan ketiga…! He he !
    Maz Blangkon


:
“Ya ya ya, Pret, silahkan mimpi sakkarepmu !

Ft :
-    Nasi gurih = nasi uduk.
-    Engkung (jawa-jogja) = lauk ayam.
-    Inggih… inggih (jawa) = ya… ya.
-    Mulai maneh iki (jawa) = mulai lagi ini.
-    Urun rembuk (jawa) = sumbang pikir.
-    Opo maneh (jawa) = apa lagi.






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar