Senin, 28 April 2014

REHAT 0053 POLIGAMI & 3 IL

Kampret nampak cengar cengir sendiri membuka halaman demi halaman sebuah tabloid wanita. “Weleh, weleh, weleh …, wong semene akehe kok ayu kabeh !” gumam Kampret.
Maz Blangkon yang sempat memperhatikan, jadi bertanya-tanya, apa yang sedang dipikirkan Kampret.
    Maz Blangkon  
:
“Ada apa to Pret, kok sejak tadi ketawa-ketiwi sendiri. Aku jadi kuatir, Pret !”
    Kampret            
:
“Ini lho maz, wong kok ayu kabeh. Saya jadi terkiwir-kiwir ! Eh maz, jika misal saya nanti mampu, bisa tidak saya punya 3 istri ? He … he he … !”
    Maz Blangkon
:
“Waduhh, ampuh betul Pret ! satu saja belum dapat, kok mau tiga?”
    Kampret
:
“He… he…, sekali waktu ingin TOP kan tak apa, maz ?” lagi pula data statistis sebutkan, bahwa wanita usia subur di Indonesia kan lebih sekian juta orang di banding pria. Lha kalo nanti semua satu-satu, bagaimana nasib mereka, maz ?”
    Maz Blangkon
:
“Ampuh… ampuh, ternyata jero juga pertimbangan Rencana Hebatmu ya, Pret !
    Kampret
:
“Nah, piye maz agar punya istri 3 tapi rukun-rukun semua… he he!?”
    Maz Blangkon
:
“Wah… wah, dalam hal ini saya bukan pakarnya, lho Pret. Juga bukan pelaku… eh, belum pelakunya … he he ! jadi relatif saya hanya urun-urun pemikiran saja. Yang jelas dan pasti, jika punya istri lebih dari satu, kamu harus adil, Pret. Jika kira-kira tak mampu, ya cukup satu saja. Di luar itu, ada syarat kondisional, saya istilahkan 3 – IL, Pret !”
    Kampret        
:
“Apa… apa… apa itu 3-IL, maz ?”
    Maz Bangkon
:
“Itu Syarat Kondisional, syarat tambahan saja Pret.


Pertama, jika satu saja nafkah belanjanya sudah hoyak-hoyik, apalagi lebih Pret. Untuk itu hendaknya kamu kuat secara materiil!
Kedua, orang nikah lebih dari satu biasanya banyak memperoleh suara sumbang, ledekan dan sindiran. Untuk itu kamu harus kuat Pret secara moriil !
Ketiga, jika istri satu saja kamu sudah suka loyo, lemes ; lha bagaimana jika lebih dari satu. Kasihan istri-istri mu, Pret. Untuk itu kamu juga harus kuat secara Onderdiiil !
   Kampret
:
“Onderdil… apa, maz ?”
   Maz Blangkon
:
“Ya onderdil… anumu itu cah bagus !”
   Kampret
:
“He he… 3-IL, apik tenannwal sip !” Kamsia maz, kamsia…! Nuhun…! Matur nuwun… !”

                 Kembali Kampret mulai tersenyum lagi, sambil jalan-jalan kesana kemari !

 Ft :

-   Wong kok ayu kabeh (jawa) = orang (sekian banyak) kok ayu semuanya.
-  Terkiwir-kiwir = istilah pada sebagian masyarakat Jawa yang menggambarkan perasaan yang sangat sangat menyukai.
-    Hoyak-hayik (jawa) = goyang-goyang (kondisi tidak stabil).
-    ‘cah bagus (jawa) = anak tampan.
-    Apik tenann…wal sip = bagus sekali … dan Oke (memuaskan).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar