Kampret duduk bersila di beranda. Di depannya ada têh nasgitêl
dan onde-onde hangat. Tangan kanannya jadi perantara merasakan sensasi
nikmatnya onde-onde hangat buatan bu Nur tetangga rumah, di sore hari yang
cerah. Sedang tangan kirinya lagi pegang surat yang baru datang dari temannya
di Bojonegoro – Jatim.
Maz Blangkon yang baru selesai mandi, segera menyatu dengan
Kampret, tak betah melihat Kampret sendirian nikmati Têh Nasgitêl
dan onde-onde hangat.
Maz Blangkon : “Waduh,
tahu-tahu dua pertiga onde-onde sudah habis, nih !”
Kampret :
“Wah, maz Blangkon ini kayak nggak tahu saja. Saya ini orangnya kan cepat
bersyukur, cepat pula menikmati apa yang ada… he… he… he…haikk!”
Maz Blangkon : “Dasar
kamu, Pret !”
Kampret :
“Senang juga ya, sekali waktu bisa bikin maz Blangkon bersungut-sungut… he… he…
he ! Tambah buuagus, maz !”
Maz Blangkon : “Yo w
is, tak lungo aku… !”
Kampret : “Wah,
yo ojo maz ! Ini malah mau minta banyak penjelasan maz Blangkon, jê !”
Maz Blangkon : “Apa
itu, Pret ?”
Kampret :
“Ini lho maz, teman dari Bojonegoro ini cerita, kalo kakaknya yang tertua usia
55 tahun telah terkena sirosis (kanker hati) stadium 4. Kondisi hati
sudah bengkak, berlobang dan bernanah. Dokter sudah angkat tangan. Padahal dana
sudah habis tidak karuan. Rumah sudah di jual, sekarang tinggal di kontrakan. Tapi
yang hebat ini istrinya, maz! Terdorong mengingat 4 anak juga yang masih butuh
biaya sekolah semua, maka bagaimana caranya agar suaminya sebagai tulang
punggung keluarga bisa sembuh kembali. Usaha lahir batin dilakukan, kesana
kemari mencari informasi, sampai kemudian ketemu PROBIOTIK. Produk ini
sebetulnya Suplemen maz, tapi ternyata dahsyat sekali. Dalam surat ini
diceritakan, jika dulu dengan kemoterapi tiap seminggu sekali SGOTnya turun
hanya dalam hitungan satuan (di bawah 10), tapi dengan Probiotik BIOSYAFA
turunnya sekitar 100-an tiap seminggu. Selama 3 minggu ; katanya kencingnya
seperti kencing darah. Dan setelah 3 bulan di chek rontgen, dokternya kaget
setengah mati. Kaget karena di kira sudah mati ternyata masih hidup. Dan kaget
karena dari hasil rontgen ternyata hampir seluruh organ hati sudah berganti
dengan jaringan baru yang segar ! maz Blangkon punya informasi dan pengetahuan
tentang PROBIOTIK ini ?”
Maz Blangkon : “Insya
Allah ada, meskipun hanya secukupnya saja, karena sesungguhnya ilmu PROBIOTIK
ini sangat luas. Dan kita bersyukur sekali, di Indonesia kita sudah memiliki
Probiotik BIOSYAFA. Dan BIOSYAFA sebagai probiotik memiliki 3 manfaat/fungsi
dasar yang luar biasa, yang dikenal dengan 3 M >>>
(1). Mengeluarkan zat racun
/ toksik dan segala hal yang tidak berguna keluar dari tubuh (detoksifikasi).
(2). Memperbaiki organ-organ tubuh yang rusak, yang mana
perbaikannya sampai dengan ke tingkat sel dan DNA.
` (3).
Menselaraskan kerjasama antar organ
tubuh.
Inilah
prêt sebabnya, bahwa dengan 3 sifat dasar ini, maka probiotik Biosyafa
sangat potensial untuk menjaga kesehatan dan penyembuhan penyakit secara alami,
lebih murah dan mudah. Termasuk penyakit sirosis (kanker hati) kakak temanmu
itu, yang dokter sudah angkat tangan. Maka jika nyawanya belum jatuh tempo, Insya
Allah probiotik BIOSYAFA bisa jadi jalan kesembuhan.
Kampret :
“Wah, dahsyat sekali ya maz. Terus kalo untuk membantu saudara-saudara, atau
teman saya, atau siapapun yang butuh Probiotik BIOSYAFA, njenengan punya nomor
kontak yang bisa di hubungi?
Maz Blangkon : “Ada,
ini Pret ! Untuk menanyakan masalah kesehatan / penyakit, maupun keagenan
terdekat yang bisa di hubungi, bisa kontak sms ke 0857 2926 5159 atau 0822 2508
8139. Nah, di sini ada catatan Pret, bahwa berhubung kontak masuk amat banyak,
maka hendaknya cukup via sms saja !
Kampret :
“Alhamdulillah, gara-gara surat ini, ilmuku jadi tambah banyak nih!”
Maz Blangkon : “Naah,
kalo begitu kapan traktir aku bakso dengan pentholan bakso diperbanyak,
Pret?”
Kampret :
“Waduh, kalo maz Blangkon wis eling bakso, bahaya ini ! Pentholan bakso
sepuluh kudu disiapke !”
Maz Blangkon : “He he
he…, bakso pentholan okeh…, weleh… weleh … weleh… weleh ! Haaikk !!!
Ft :
Yo wis, tak lungo aku (jawa) = ya sudah, saya pergi saja
Wah, yo ojo maz ! (jawa) = Wah, ya jangan maz !
Pentholan bakso (jawa) = butiran bakso
Wis eling (jawa) = sudah ingat
Okeh / akeh (jawa) = banyak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar