Sabtu, 01 Februari 2014

Rehat 0020 INDAHNYA SALING BERBAGI



Maz Blangkon dan Kampret sedang mengunjungi seorang temannya di Gunung Kidul, Supono namanya. Pono gembira sekali atas kedatangan dua teman baiknya.
Setelah beristirahat cukup, Pono mengajak Maz Blangkon dan Kampret keliling-keliling desa dengan motor tuanya. Keduanya menikmati betul indahnya pemandangan, harmoni antara hijaunya pepohonan dan bukit-bukit cadas, seakan keduanya saling berbagi bekerja sama dengan cinta, sehingga hadir keindahan, keteduhan dan kenyamanan bagi siapapun yang melihatnya.
Sampai di sebuah pinggiran ladang yang cukup luas, disana ada warung sederhana dan terbuka, dibawah pohon yang cukup rindang. Pono mengajak dua temannya mampir di warung itu, yang kata Pono terkenal di desanya untuk masakan sayur lodeh tempe semangitnya. Karena warung lumayan penuh, maka Pono mengajak maz Blangkon dan Kampret menikmati kuliner desa dengan lesehan, berjarak beberapa meter dari warung.
Setelah menikmati betul sayur lodeh tempe semangit, kembali Maz Blangkon tersenyum-senyum memperhatikan sekitar.
Kampret                  : “Ada apa to maz, kok senyum-senyum sendiri…, kuatir aku !”
Maz Blangkon      : “Itu lho Pret, perhatikan tuh, ada pemandangan INDAHNYA SALING BERBAGI ! Orang-orang yang makan di warung, sisakan kepala ikan untuk kucing-kucing. Kucing-kucingnya nampak sehat, tenang, tidak nampak minat curi ikan dari simbok warung. Itu juga lihat, simbok warung kumpulkan kulit-kulit pisang, kemudian diberikan pada kambing-kambing yang beberapa meter di belakang warung. Kambingnya sehat-sehat dan gemuk. Mestinya harganya jadi mahal dan dagingnya enak empuk dinikmati…, lidahmu bisa berjoget karenanya!”
Kampret                  : “lidah kok berjoget to maz? Ada Dangdut lidah, po?
Maz Blangkon    : “Ya sudah, kalo tak mau lidah berjoget, gimana kalo dibilang lidah Kampret berguncang saja … GONCANG LIDAH ??”
Kampret                  : “Ya sudah, sakkarepmu le ngomong, maz!!!”
Maz Blangkon      : “He He He…! Nah itu juga lihat Pret, disana tuh…! Seekor kerbau tenang merumput. Sedang di atas punggung kerbau 3 burung dengan tenang pula menikmati kutu-kutu kerbau. Sang burung kenyang perutnya, sedang si kerbau bersih badan dari kutu-kutu. Nah, Pret, semua mengajarkan pada kita, bahwa dengan berbagi semua jadi nyaman, indah, dan dunia Nampak dalam harmoni keseimbangan !”
Kampret                 : “Betul betul betul …! Subhanallah !”


Ft    :
Tempe semangit (jawa) = tempe dibiarkan jadi agak tua, baru di masak
Lesehan (jawa) = duduk-duduk di bawah dengan gelaran tikar.
Simbok warung (jawa) = Ibu penjual di warung
Sakkarepmu le ngomong = silahkan mau bicara apa saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar