Minggu, 16 Februari 2014

REHAT 0027 TOKO KEJUJURAN


Pada dasawarsa tahun 90’an ke atas, pernah di wilayah Korsel (Korea Selatan) dibuka sebuah toko, yang disebut sebagai TOKO KEJUJURAN. Keberadaan toko tersebut oleh pemda setempat dimaksudkan untuk menguji kwalitas kejujuran masyarakatnya. Dalam toko tak ada petugas sama sekali. Yang ada adalah barang-barang yang dijual dengan masing-masing harganya, serta kotak tempat pembeli meletakkan uang pembelian, maupun untuk mengambil sendiri uang kembalian.
Selama sebulan toko itu dibuka, ternyata keberadaan uang, barang, dan sirkulasi penjualan relatif sama saja jika toko itu ditunggu petugas. TOKO KEJUJURAN itu sukses !
Tidak lama setelah itu kemudian di Bekasi coba dibuat hal yang sama. Apa yang terjadi? Hanya dalam waktu 3 hari, uang dan barang di TOKO KEJUJURAN itu habis semua !
Maz Blangkon senyum kecut sendiri membaca artikel tentang laporan TOKO KEJUJURAN itu. Kampret mendekat.
Kampret          : “Wah, kalo artikel itu saya juga sudah baca, maz. Sulit ya cari orang jujur di negeri ini?”
Maz Blangkon  : “Begini Pret, sebetulnya pada masyarakat kita ini masih cukup banyak orang jujur. Tapi orang yang tidak jujur juga nggak kurang-kurang, Pret! Itulah sebabnya di negeri ini begitu mudahnya terjadi salah urus dalam banyak masalah dan dalam seluruh tingkatan masyarakat. Tahukah kamu Pret, bahwa sifat tidak jujur itu punya banyak saudara lho?”
Kampret      : “Sifat kok punya saudara to, maz? Apa juga punya simbok-bapak, mbah kung-mbah putri ?”
Maz Blangkon  : “Saudara-saudaranya sifat tidak jujur itu biasanya adalah suka bohong, suka khianat, tidak amanah, mudah iri, kalo bekerja suka sembrono, dll. Begitu, Pret! Dan kalo boleh disimpulkan lagi Pret, bahwa suatu perbuatan yang tidak bênêr yang dibiasakan, itu akan melahirkan sifat-sifat tidak bênêr lainnya. Ya, nilai makna itu memang selalu dalam, Pret ! Demikian penjelasan saya, mas Kampret yang paling gantêng sak gembiro loka !”
Kampret            : “Hainggihh, maz Blangkon yang paling tampan se Ragunan !”  
Maz Blangkon   : "Hua ha ha ha ...!"
dan Kampret
Ft :

  • Simbok-bapak (jawa) = Ibu-bapak
  • Mbah kung-mbah putri (jawa) = kakek-nenek
  • Bênêr (jawa) = betul
  • Gembiro loka = kebun binatang di Jogja
  • Ragunan = kebun binatang di Jakarta
 








 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar