Pada dasawarsa tahun 90’an ke atas, pernah di wilayah Korsel (Korea
Selatan) dibuka sebuah toko, yang disebut sebagai TOKO KEJUJURAN. Keberadaan
toko tersebut oleh pemda setempat dimaksudkan untuk menguji kwalitas kejujuran
masyarakatnya. Dalam toko tak ada petugas sama sekali. Yang ada adalah
barang-barang yang dijual dengan masing-masing harganya, serta kotak tempat
pembeli meletakkan uang pembelian, maupun untuk mengambil sendiri uang
kembalian.
Selama sebulan toko itu dibuka, ternyata keberadaan uang, barang,
dan sirkulasi penjualan relatif sama saja jika toko itu ditunggu petugas. TOKO
KEJUJURAN itu sukses !
Tidak lama setelah itu kemudian di Bekasi coba dibuat hal yang
sama. Apa yang terjadi? Hanya dalam waktu 3 hari, uang dan barang di TOKO KEJUJURAN
itu habis semua !
Maz Blangkon senyum kecut sendiri membaca artikel tentang laporan
TOKO KEJUJURAN itu. Kampret mendekat.
Kampret : “Wah, kalo
artikel itu saya juga sudah baca, maz. Sulit ya cari orang jujur di negeri
ini?”
Maz Blangkon : “Begini Pret,
sebetulnya pada masyarakat kita ini masih cukup banyak orang jujur. Tapi orang
yang tidak jujur juga nggak kurang-kurang, Pret! Itulah sebabnya di negeri ini
begitu mudahnya terjadi salah urus dalam banyak masalah dan dalam seluruh
tingkatan masyarakat. Tahukah kamu Pret, bahwa sifat tidak jujur itu punya
banyak saudara lho?”
Kampret : “Sifat kok
punya saudara to, maz? Apa juga punya simbok-bapak, mbah kung-mbah
putri ?”
Maz Blangkon : “Saudara-saudaranya
sifat tidak jujur itu biasanya adalah suka bohong, suka khianat, tidak amanah,
mudah iri, kalo bekerja suka sembrono, dll. Begitu, Pret! Dan kalo boleh
disimpulkan lagi Pret, bahwa suatu perbuatan yang tidak bênêr yang dibiasakan, itu akan melahirkan sifat-sifat tidak bênêr lainnya. Ya, nilai makna itu memang selalu dalam, Pret ! Demikian
penjelasan saya, mas Kampret yang paling gantêng sak gembiro loka !”
Kampret :
“Hainggihh, maz Blangkon yang paling tampan se Ragunan !”
Maz Blangkon : "Hua ha ha ha ...!"
dan Kampret
Ft :
- Simbok-bapak (jawa) = Ibu-bapak
- Mbah kung-mbah putri (jawa) = kakek-nenek
- Bênêr (jawa) = betul
- Gembiro loka = kebun binatang di Jogja
- Ragunan = kebun binatang di Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar