Seorang pemuda yang sedang dalam perjalanan di Blitar - Jawa Timur.
Karena telah masuk waktu sholat, maka pemuda itupun masuk ke sebuah mushola
terdekat untuk ikut sholat berjamaah.
Setelah sholat jamaah berlangsung yang imamnya adalah seorang kakek
tua, ternyata pemuda ini merasa terganggu, karena sang imam kakek tua dianggap
terlalu banyak polah, ya goyang-goyang badanlah, ya garuk-garuk bagian
badan yang gatal lah, belum lagi juga batuk-batuknya, serta bacaan yang tidak
lagi tartil, karena sebagian gigi yang sudah ompong !
Sang pemuda merasa terganggu, sholat merasa tidak nyaman, tidak
mantap, dan dalam hati pikirannya, ingin pemuda itu nanti akan mengulang
sholatnya lagi di tempat lain.
Tapi betapa kagetnya sang pemuda, manakala sholat jamaah telah
selesai, imam telah salam kanan-kiri, tiba-tiba sang kakek imam menengokkan
kepala ke arah sang pemuda, menatap tajam kepada sang pemuda dan berkata : “Wong
Gusti Allah waê ora
opo-opo, lha kowe kok malah mikir macem-macem !”
“Waduh, kena aku !” Sang pemuda tertegun dan sejenak menatap kepada
sang kakek imam, dan menyadari bahwa sang kakek ternyata termasuk orang-orang
yang diberi kelebihan Allah, bisa merasakan dan membaca pikiran orang !
Maz Blangkon : “Tahukah
kamu Pret, siapakah sang pemuda dalam cerita ini?”
Kampret : “Lha siapa maz, ‘ra ngerti aku”.
Maz Blangkon : “Sang pemuda
itu adalah Cak Nun… Emha Ainun Najib…, pemuda asal Jombang – Jawa Timur, yang sekarang
bersama keluarganya tinggal di Jogja ini”.
Kampret : “Mungkin
waktu itu Cak Nun sengaja banyak lakukan perjalanan untuk cari kaweruh
dan pengalaman hidup dari kampus UK, ya maz?”
Maz Blangkon : “Apa itu
UK, Pret?”
Kampret : “Universitas Kehidupan, maz ! Gitu aja tak
tahu !”
Maz Blangkon : “Wah, wah…,
mr. Kampret makin pinter dan kreatif aja, nih?”
Kampret : “Hayoo,
kalo ngledek lagi…, nanti tak ada lagi traktir Bakso pentholan okeh, lho
!”
Maz Blangkon : “Oh ya ya, maaf mr. Kampret sing apikan
!”
Ft :
- Polah (jawa) = gerak. Banyak polah = banyak gerak.
- Wong Gusti Allah waê ora opo-opo, lha kowe kok malah mikir macem-macem! (jawa) = Tuhan
- (Gusti) Allah saja tidak mempermasalahkan, sedang kamu kok malah berpikir macam-macam!
- ‘ra ngerti aku (jawa) = saya tidak tahu.
- Kaweruh (jawa) = ilmu pegetahuan.
- Bakso pentholan okeh (jawa) = Bakso dengan butir-butir bakso yang banyak.
- Apikan (jawa) = baik hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar