Minggu, 16 Februari 2014

REHAT 0029 WADUH, KENA AKU !


Seorang pemuda yang sedang dalam perjalanan di Blitar - Jawa Timur. Karena telah masuk waktu sholat, maka pemuda itupun masuk ke sebuah mushola terdekat untuk ikut sholat berjamaah.
Setelah sholat jamaah berlangsung yang imamnya adalah seorang kakek tua, ternyata pemuda ini merasa terganggu, karena sang imam kakek tua dianggap terlalu banyak polah, ya goyang-goyang badanlah, ya garuk-garuk bagian badan yang gatal lah, belum lagi juga batuk-batuknya, serta bacaan yang tidak lagi tartil, karena sebagian gigi yang sudah ompong !
Sang pemuda merasa terganggu, sholat merasa tidak nyaman, tidak mantap, dan dalam hati pikirannya, ingin pemuda itu nanti akan mengulang sholatnya lagi di tempat lain.
Tapi betapa kagetnya sang pemuda, manakala sholat jamaah telah selesai, imam telah salam kanan-kiri, tiba-tiba sang kakek imam menengokkan kepala ke arah sang pemuda, menatap tajam kepada sang pemuda dan berkata : “Wong Gusti Allah waê ora opo-opo, lha kowe kok malah mikir macem-macem !”
“Waduh, kena aku !” Sang pemuda tertegun dan sejenak menatap kepada sang kakek imam, dan menyadari bahwa sang kakek ternyata termasuk orang-orang yang diberi kelebihan Allah, bisa merasakan dan membaca pikiran orang !
Maz Blangkon    : “Tahukah kamu Pret, siapakah sang pemuda dalam cerita ini?”
Kampret              : “Lha siapa maz, ‘ra ngerti aku”.
Maz Blangkon  : “Sang pemuda itu adalah Cak Nun… Emha Ainun Najib…, pemuda asal Jombang – Jawa Timur, yang sekarang bersama keluarganya tinggal di Jogja ini”.
Kampret           : “Mungkin waktu itu Cak Nun sengaja banyak lakukan perjalanan untuk cari kaweruh dan pengalaman hidup dari kampus UK, ya maz?”
Maz Blangkon    : “Apa itu UK, Pret?”
Kampret              : “Universitas Kehidupan, maz ! Gitu aja tak tahu !”
Maz Blangkon    : “Wah, wah…, mr. Kampret makin pinter dan kreatif aja, nih?”
Kampret           : “Hayoo, kalo ngledek lagi…, nanti tak ada lagi traktir Bakso pentholan okeh, lho !”
Maz Blangkon    : “Oh ya ya, maaf mr. Kampret sing apikan !”

Ft :
  • Polah (jawa) = gerak. Banyak polah = banyak gerak. 
  • Wong Gusti Allah waê ora opo-opo, lha kowe kok malah mikir macem-macem! (jawa) = Tuhan 
  • (Gusti) Allah saja tidak mempermasalahkan, sedang kamu kok malah berpikir macam-macam! 
  • ‘ra ngerti aku (jawa) = saya tidak tahu. 
  • Kaweruh (jawa) = ilmu pegetahuan. 
  • Bakso pentholan okeh (jawa) = Bakso dengan butir-butir bakso yang banyak. 
  • Apikan (jawa) = baik hati. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar