Selasa, 04 Maret 2014

REHAT 0035 TIAP PUASA, PASTI ADA WAKTUNYA UNTUK BERBUKA


 
Ahad pagi, habis sarapan lontong opor di Alun-alun Kidul bersama Kampret, maz Blangkon mengambil sepucuk surat kilat khusus dari Bandung. Duduk di beranda rumah, dibacanya surat itu. Wajah maz Blangkon Nampak cerah, tersenyum sendiri.
Kampret        : “Kalo maz Blangkon sudah senyum-senyum sendiri begini, saya jadi kuatir !”
Maz Blangkon   : “Kuuuampret, memang suka kuuuatir ! Ha Ha Ha… !”
Kampret             : “Ha Ha Ha… juga !”
Maz Blangkon  : “Ini lho Pret, teman saya dari Bandung, cêcêp namanya, kirim berita yang mambahagiakan saya. Silahkan jika kamu baca”.
Kampret             : “Baiklah maz, saya bacanya secara lengkap ya… !”
Ykh. Maz Blangkon
Di Jogja
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Semoga maz Blangkon selalu dalam kondisi baik-baik saja dalam segala urusannya, sebagaimana kami sekeluarga. Amin.
Maz Blangkon, kami ucapkan banyak terima kasih atas saran-saran yang disampaikan dulu. Waktu saya dan istri sama-sama dikeluarkan dari perusahaan karena perampingan, kami sekeluarga kemudian hidup dalam kondisi pelik. Lalu beberapa waktu kemudian maz Blangkon datang ketemu kami di Cimahi, dan memberi beberapa saran pada kami.
Dan berdasar kondisi yang ada, maz Blangkon memberi saran agar kami membangun kerja mandiri dengan modal apa yang ada saja pada kami. Saran kedua, bahwa obyek kerja itu kalo bisa dimulai dari orang-orang terdekat (tetangga / teman dekat) saja. Saran ketiga, agar kami jangan mudah / cepat berhutang pada orang / bank. Dan keempat, adalah kalimat penghibur maz Blangkon yang selalu kami ingat, bahwa TIAP PUASA itu, PASTI ADA WAKTU BERBUKANYA ! Bahwa Diantara kesulitan, ada kemudahan !
Saran maz Blangkon betul sekali, agar kami mencoba dulu usaha laundry, dengan modal mesin cuci yang sudah kami miliki. Tetangga-tetangga dekat kami tawari sebagai pelanggan. Alhamdulillah maz, sekarang sudah ada 40 keluarga lebih jadi pelanggan laundry kami, belum termasuk yang insidental. Kami sudah punya 4 karyawan. Punya 2 mesin laundry terbaru. Dan sama sekali tak punya hutang maz, Alhamdulillah ! Hidup kami sekarang begitu terasa longgar ! Waktu berbuka telah kami rasakan dan nikmati, maz !
Akhirnya semoga maz Blangkon sekeluarga dan teman-teman begitu juga kami sekeluarga, selalu dalam barokah dan rahmatnya. Amin”.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
        Cecep dan keluarga
Kampret           : “Wahh, saya jadi seakan ikut dalam perjuangan hidup dan kebahagiaan pak cêcêp, nih maz !”
Maz Blangkon   : “Iya, Pret. Diantara kesulitan , ada kemudahan !”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar