Senin, 10 Maret 2014

REHAT 0038 SEBETULNYA SAYA BIASA-BIASA SAJA !


Waktu Pak Mahfud MD sudah menyelesaikan tugasnya sebagai ketua MK (Mahkamah Konstitusi) dan kembali ke Jogja mengajar di UII (Universitas Islam Indonesia), sempat ditanya oleh teman-teman sejawat dan para mahasiswa, tentang adakah sesuatu hal sangat penting yang dikerjakannya, sehingga Pak Mahfud nampak begitu luar biasa. Maka dengan santai Pak Mahfud menjawab : “Sebetulnya yang saya kerjakan itu biasa saja, yakni bekerja sebaik mungkin menurut koridor yang sudah ditentukan. Hanya mungkin karena saya berada di tengah-tengah kondisi yang sudah banyak salah urus dan banyak masalah, maka seakan-akan saya jadi luar biasa !”
Maz Blangkon : “Nah, itu Pret, pengalaman tugas Pak Mahfud MD sebagai ketua  MK, dan sekaligus salah satu fenomena tentang suatu nilai luar biasa !”
Kampret           : “Lha apa ada fenomena lain maz tentang nilai LUAR BIASA !”
Kampret           : “Insya Allah ada, Pret. Camkan baik-baik ya, jangan lupa. Kalo lupa, tak sunat ulang kowe… He he he !
Kampret           : “Wah, mbok jangan main sunat-sunatan, maz. Wedi aku !
Maz Blangkon : “Ya sudah, ora usah wedi, Pret ! Nah, ingat Pret, bahwa fenomena luar biasa juga bisa dibangun dari sisi-sisi lain :
Sesungguhnya hal luar biasa,
Adalah hal biasa, tapi dikerjakan secara luar biasa !
Sesungguhnya hal luar biasa,
Adalah hal biasa, tapi dikerjakan dengan fokus !
Sesungguhnya hal luar biasa,
Adalah hal biasa, tapi dikerjakan dengan sepenuh hati !
                                      Nah untuk sementara cukup ya Pret, Zuayyang!!!”

 
 Ft : 
  • Tak sunat ulang, kowe (jawa) = saya khitan ulang, kamu.
  •  Wedi aku (jawa) = takut aku.
  • Ora usah wedi, Pret (jawa) = tak usah takut, Pret.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar