Maz Blangkon
bertemu dengan 3 teman lamanya semasa SMA dulu di sebuah Warung Kuliner Utara
UGM. Tiga teman maz Blangkon, yang pertama adalah seorang pengacara, seorang
lagi pebisnis. Dan satunya lagi seorang auditor instansi pemerintah.
Sambil betul-betul manikmati salah satu kuliner favoritnya, yakni bajigur
dan gudeg pedas, Kampret juga betul-betul memperhatikan
pembicaraan maz Blangkon dengan teman-temannya, sambil sekali waktu ikut nimbrung
omong-omong juga.
Karena sudah merasa cukup melepas kangen, waktu juga sudah
menunjukkan Pkl. 22.00, merekapun berpisah. Maz Blangkon bersama Kampret pulang
dengan mobil kodok kesayangannya.
Kampret : “Sênêng ya maz punya teman banyak. Bisa kumpul-kumpul, makan bersama,
bertukar pikiran, cerita-cerita, dan tanpa sadar banyak info dan ilmu masuk!”
Maz Blangkon : “Itulah
diantaranya manfaat silaturahmi, Pret. Kita jadi punya banyak saudara dan
tambah ilmu “.
Kampret :
“Pembicaraan maz Blangkon dan teman-teman itu, saya setuju sekali, maz. Memang
kalo dicermati betul, maka betul-betul terlihat begitu banyak masalah di negeri
ini, ya maz. Bencana yang susul-menyusul tanpa henti, korupsi yang luar biasa
banyaknya, pembunuhan dan mutilasi sering terjadi, miras mudah didapat
dimana-mana, TKW banyak alami penyiksaan di luar negeri, perdagangan manusia (human
trafficking) kita masuk 5 besar dunia, belum lagi narkotika, hutan gundul,
penipuan-penipuan banyak terjadi di segala urusan, dll.
Maz Blangkon : “Wah, hebat
Pret ! lancar dan tuntas penjelasanmu !”
Kampret : “He he he, tadi kan kumpul sama orang-orang
pinter maz, maka saya ikut jadi orang pinter juga lah… he he ! Terus kesimpulan
dari gambaran pembicaraan maz Blangkon dengan teman-teman itu bagaimana maz?”
Maz Blangkon : “Betul Pret, Negara kita memang banyak masalah. Luar
biasa banyak masalahnya ! ini terjadi karena terlalu banyak salah urus
di negeri ini, Pret ! Dan ini karena kita terlalu banyak politisi, tapi
miskin negarawan !”
Kampret : “Ya ya ya, maz ! Faham saya. Terlalu banyak
politisi, miskin negarawan !”
Ft :
Kangen (jawa) = rindu.
Sênêng
(jawa) = senang.
Nimbrung (jawa) = ikut / bergabung kumpul-kumpul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar