Waktu maz Blangkon dan Kampret lagi kuliner di sebuah restoran mini
dekat selokan mataram, tiba-tiba mata Kampret tertuju pada seorang tukang
parkir di seberang jalan. Kampret merasa itu adalah temannya waktu SMA. Segera
Kampret keluar sebentar dan temui tukang parkir itu. Keduanya tampak akrab
omong-omong beberapa saat, sampai kemudian Kampret mohon diri, sambil tak lupa
memasukkan selembar uang kertas warna merah ke saku temannya. Kampret kembali
duduk bersama dengan maz Blangkon.
Kampret : “Itu tadi
ternyata teman SMA saya maz, Edy namanya. Dia tadi pegang erat-erat tangan
saya, matanya memerah, maka segera saya besarkan hatinya. Saya bilang pada Edy,
yang penting halal. Halal itu mulia ! Temanku itu dulu anak orang kaya, maz”.
Maz Blangkon : “Terus, bagaimana ceritanya sehingga jadi tukang
parkir?”
Kampret : “Ayahnya
pejabat maz, kaya raya. Ke sekolah pake motor bagus. Habis pulang sekolah,
langsung keluar rumah lagi bawa mobil. Sayang, dia malas belajar maz. Sukanya
jalan-jalan dan kuliner pindah-pindah tempat. Di kelas dia banyak ngantuk,
karena malam suka dugem. Lulus SMA ayahnya meninggal, maz. Sejak itulah
saya tidak pernah bertemu lagi dengannya. Hanya kabarnya keluarganya jatuh
merosot sepeninggal ayahnya, maz. Seperti tidak siap begitu”.
Maz Blangkon : “Nampaknya
temanmu itu harus menerima kenyataan tentang Hukum Keras Lunak, Pret !”
Kampret : “Bagaimana itu Hukum Keras
Lunak, maz?”
Maz Blangkon : “Manakala di masa muda banyak sembrono, sakpenakke
dhewe, hidup hanya dicari enaknya saja, semua kondisi seakan hanya diambil
lunak dan nikmatnya saja, maka biasanya orang itu di masa tuanya akan alami kerasnya
kehidupan. Begitu juga sebaliknya, Pret. Jika di masa muda seseorang sudah
berusaha siapkan diri, rajin berlatih kerja, rajin belajar, betul-betul
berusaha keras membangun diri, maka Insya Allah di masa tuanya dia akan nikmati
kehidupan yang baik, kehidupan yang lunak”.
Kampret : “Ok maz, saya faham maz. Tapi saya sendiri ini
kerasnya di waktu pagi, maz. Dan jadi lunak lêmês di waktu siang !”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar