Kamis, 23 Januari 2014

REHAT 0010 BEJO TENAN PAK NARTO !



Pagi cerah di hari libur, maz Blangkon & Kampret jogging memutari alun-alun. Seperti biasa, jika sudah lelah keduanya mampir di warung pagi Yu Nah cari teh Nasgitel. Beberapa puluh meter, keduanya melihat keluarga Pak Narto lagi kuliner juga di warung lesehan yang lain. Pak Narto agak sedikit menjauh dari anak istrinya, dengan asap rokok yang terus mengepul. Sedang Bu Azizi (istri Pak Narto), Nampak lagi menyuapi si kecil yang mau usia TK. Dua anak lainnya yang usia SD & SMP makan sendiri dengan lahapnya.
Kampret                  : “Kadang dunia itu Nampak kontras juga ya, maz?
Maz Blangkon        : “Ya Pret, Tapi maksudmu itu tentang apa?
Kampret                  : “Lihat tuh maz, keluarga Pak Narto, tetangga kita. Betapa beruntung ya Pak Narto punya istri bu Azizi.
Maz Blangkon        : “Jangan sembrono, Pret ! jangan ghibah lho !”
Kampret                  : “Tidak maz, ini hanya berusaha ambil pelajaran saja, kok. Kita semua tahu to maz, kalo Pak Narto orangnya agak temperamental. Kalo bicara juga sering tlonyar-tlonyor. Lha kok dapat istri bu Azizi, yang orangnya tenang, murah senyum, ibadahnya bagus, penyayang anak, hormati suami, bagus bergaul dengan semua tetangga. Anak-anak pun semua dekat dengan ibunya, ikut sifat ibunya. Jadi Pak Narto & Bu Azizi itu tampak kontras gitu lho maz, seperti Bumi dan lagit !”.
Maz Blangkon        : “Makanya Pret, berjuanglah lahir batin kamu nanti punya istri kayak bu Azizi. Bu Azizi itu menggambarkan, bahwa Dunia itu indah, tapi seindah-indah dunia, adalah wanita sholihah !.
Kampret                  : “Amin maz Blangkon, Amiiin !.

Ft :
-         Bejo tenan (jawa) = beruntung benar
-         Ghibah = membicarakan orang lain
-         Tlonyar-tlonyor (jawa) = bicara sesukanya, dengan nada agak keras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar