Kampret bersyukur, setelah 3 hari jatuh dari kecelakaan motor,
luka-lukanya sudah mengering, bahkan mulai mengelupas.
Kampret :
“Alhamdulillah maz Blangkon, luka saya cepat kering dan mengelupas”.
Maz Blangkon : “Syukurlah
Pret. Nampaknya Sistem Pertahanan Tubuhmu bagus. Benang-benang darah
Fibrinogen cepat menutup lukamu. Sedang kuman-kuman, virus dan semacamnya
mestinya juga sudah langsung diusir dan ditaklukkan oleh kesatuan tentara
tubuh, yakni sel darah putih dan Sel T”.
Kampret : “Wah,
hebat ! Tubuh kita punya tentara yang namanya Sel T, to maz?”
Maz Blangkon : “Itulah salah
satu saja dari sekian banyak kasih sayang Gusti Allah pada kita. Agar tubuh
kita aman, maka didekat jantung kita ada organ kecil yang namanya THYMUS, yang
bertugas memproduk tentara-tentara tubuh yang bentuknya seperti huruf T,
sehingga disebut sel T. Hebatnya, sebelum bertugas, sel T ini di
DIKLAT dulu, dengan cara sel T diperkenalkan siapa-siapa teman-teman
yang merupakan bagian dari tubuh sendiri (sel darah putih, sel darah merah,
fibrinogen/benang darah, trombosit, dll). Maka setelah bertugas mana-mana yang
dianggap asing (tidak dikenal) akan diserangnya!”.
Kampret :
“Wahh… wahh…, luarr biasa ! karena sayangnya Gusti Allah pada kita, banyak
karunia dahsyat ditanamkan dalam tubuh kita, tanpa kita sadari, tanpa kita
banyak tahu, ya maz Blangkon?!”
Kampret menoleh pada maz Blangkon, ternyata mata maz Blangkon sudah
terlihat sembab.
Maz Blangkon : “Maaf
Pret, berpikir tentang THYMUS, saya jadi trenyuh. THYMUS, si kecil
karunia Gusti Allah, tapi berfungsi besar sebagai bagian penting dari DEPARTEMEN
PERTAHANAN tubuh kita !”.
Ft : Trenyuh (jawa) = menjadi sangat tersentuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar