Minggu, 26 Januari 2014

REHAT 0015 SUNAT ULANG... Hi Hi Hi


Kampret lagi di teras, duduk-duduk santai, melepas-lepas waktu, sambil sesekali melempar-lempar kerikil ke sebuah batu, untuk uji ketepatannya.
Tiba-tiba maz Blangkon datang dan duduk di sampingnya. Sebentar kemudian dikeluarkan sebuah pisau dari dalam tas yang baru dibelinya.
Sontak Kampret mendelik matanya, dan tampak mulai merasa takut.
Kampret              : “Pisau untuk apa, maz?”
Maz blangkon  : “ Ya untuk potong burungmu ya, sunat ulang He He He…! “maz Blangkon jawab sekenanya. Tapi tiba-tiba saja
Kampret             : “Whuuaa….lari !!! “Kampret sontak lari keluar menuju alun-alun. Maz Blangkon merasa ada kesempatan sekali waktu “bermain” oyak-oyakan sama Kampret.
Maz Blangkon    : “Hooi…., jangan takut Pret! Sunat ulang sedikit saja …, model Makuto Dewo… atau rudal Excocet…! “Maz Blangkon ngoyak terus dibelakang Kampret.
Kampret             : “Kapok maz…, jangan sunat.., jangan sunat lagi…! “Kampret terus lari terengah-engah”.
Maz Blangkon   : “Nggak bisa Pret…, sunat ulang… ya tetep sunat ulang …!” Goda Maz Blangkon sambil terus ngoyak Kampret di tanah lapang alun-alun. Sampai kemudian keduanya kelelahan, merebahkan diri di pojok alun-alun”.
Kampret          : “Sudah maz, jangan ngoyak lagi ya ! jangan sunat ulang ! Nanti tak beliin bakso dengan penthol bakso sing okeh !”
Maz Blangkon dan Kampret sudah selesaikan makan baksonya. Glegekken bareng-bareng !!  Dan Kampret cerita kalo dia sering Trauma jika lihat pisau yang mirip-mirip pisau sunat Pak Calak. Dulu Kampret kecil pingsan waktu di sunat.
Maz Blangkon     : “Ya sudah Pret, saya mau ketemu si Nori dulu di belakang rumah”.
Kampret               : “Jadi… bukan untuk “burungku” to ?”
Maz Blangkon     : “Ha ha ha…, untuk apa burungmu di othak-othik to, den Kampret ! ini pisau untuk perbaiki sangkar burung klangenanku, si Nori itu !”
Kampret             : “Waduh, wis kadung kelangan bakso semangkok full dengan pentholan baksonya…!!!”
Maz Blangkon     : “He he he… haaaikk!”

Ft :



Mendelik (jawa) = mata melotot karena kaget
Sunat (jawa) = khitan
Oyak-oyakan (jawa/jogja) = kejar-kejaran
Makuto dewo (jawa) = Mahkota Dewa
Penthol bakso sing okeh (jawa) = bulatan-bulatan daging bakso yang banyak.
Glegekken bareng (jawa) = bersendawa bersama
Klangenan (jawa) = yang disayang, dijaga, dirawat.
Wis kadung kelangan (jawa) = sudah terlanjur kehilangan.
Pak Calak (jawa) = Bapak Petugas / ahli khitan
 



 





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar