Kampret baru pulang dari kota kelahirannya, yang sama juga dengan
kota kelahiran maz Blangkon. Malam hari, sambil makan singkong goreng dan teh nasgitel
di beranda rumah, Kampret bercerita.
Kampret : “Maz
Blangkon, ingat nggak sama Andre dan Gogon?”
Maz Blangkon : “Ya
ingat to Pret. Mereka dulu itu kan termasuk anggota pemuda ugal-ugalan di kota
kita”.
Kampret : “Tapi
sekarang telah berubah, maz. Info dari orang-orang sekitar kita, Andre berusaha
menjauh dari kelompoknya. Dia berusaha membangun kerja dengan pamannya. Dengan pamannya
pun dia ikut aktif ngaji dan membantu anak yatim / fakir miskin. Andre sudah
berkeluarga dengan 2 anak. Dia juga bergabung dan aktif di organisasi
wirausahawan di kota kita.
Tapi sebaliknya dengan Gogon.
Nampaknya, dia nyaman di kelompok premannya. Di kelompoknya dia dikenal dengan
sebutan Gemblung ! Sudah berkali-kali dia berurusan dengan Polisi. Terakhir dengan
2 temannya dia terlibat dalam kasus perkosaan anak bawah umur”.
Maz Blangkon : “Kalo
sudah begitu Nampak nyata betul ya Pret, besarnya nilai NIAT HIDUP BAIK !
Dengan NIAT HIDUP BAIK akan mengantarkan orang jadi orang baik, yakni
orang yang sudah mampu kalahkan keburukan-keburukannya. Sedang yang tak mau
membangun NIAT BAIK, maka akan terus-terusan jadi ORANG BURUK, yakni orang
yang tak mampu membangun kebaikannya”. Nah, kita berdo’a saja Pret, semoga
kita semua selalu terjaga dalam kebaikan dan keberkahan”.
Kampret : “
Amin maz, Amiiin”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar