Maz Blangkon membaca buku pertamanya di tahun 2014. Dia menatap deretan kalimat pesan seorang bijak :
“Kehidupan ini layaknya seperti
buku, yang sampul depannya adalah tanggal lahir dan sampul belakangnya adalah
tanggal pulang. Tiap lembar-lembarnya adalah hari-hari dalam hidup kita”.
Ada buku yang tebal
Ada buku yang tipis
Seburuk apapun halaman sebelumnya, Allah masih sediakan halaman
selanjutnya yang masih kosong. Seburuk apapun masa lalu, Allah masih sediakan
hari ini untuk kita, sebagai kesempatan untuk melakukan yang lebih baik lagi.
Untuk menghapus kesalahan masa lalu
Menapaki jalan lebih baik
Allah maha Pengasih, Maha Penyayang !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar