Di suatu sore, maz Blangkon baru pulang kerja. “Maz Blangkon, tiap
berangkat dan pulang kerja ngurusi bisnismu, selalu saja wajahmu nampak cerah
begitu. Aku kadang merasa cemburu lho maz !” seru Kampret tiba-tiba.
Maz Blangkon : “Gitu
kok dicemburui, to Pret! Mbok melu-melu cerah, wis beres to ?”
Kampret :
“Semoga bisa maz, yo! seingat saya, dulu pertama bisnis konter pulsa &
asesoris, saya biasa saja. Lalu kerja di catering, juga landai-landai saja.
Kemudian coba-coba di Agrobisnis, wahh… malah rugi aku !!
Maz Blangkon : “Kamu
sebetulnya sudah cukup ulet, Pret. Hanya saja untuk yang akan datang buatlah
pertimbangan yang paling rasional dari pilihan-pilihan, yang mana kamu akan
betul-betul mengerjakannya dengan gembira. Bekerja dengan hati, bekerja
dengan gembira, maka seakan dunia adalah milikmu !”.
Ft : melu-melu (jawa) = ikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar